Assalamualikum w.b.t. Moga para pembaca berada dalam keadaan sihat sejahtera begitu juga dengan insan-insan yang dikasihi.
Hari ni saya tak nak cakap banyak jadi saya nak terus cerita tentang seorang lagi tokoh penyair di zaman Rasulullah s.a.w. yakni Hassan bin Tsabit.
Rasulullah saw seringkali memuji karya-karya Hassan bin Tsabit. Karena dengan syairnya, Hassan membela Rasulullah saw dan menangkis hinaan dan celaan orang-orang Quraisy. Bagi orang-orang Quraisy sendiri syair Hassan ibarat tombak yang merobek tabir aib dan cacat mereka sehingga mereka pun terdiam membisu tidak mampu menjawab.
Hassan bin Tsabit al-Anshari merupakan seorang sahabat yang berumur panjang, setengah umurnya dia habiskan pada masa jahiliyah dan setengah lagi dia jalani bersama Islam. Hassan adalah salah seorang penyair Arab teguh pada masanya, setelah dia masuk Islam dia menggunakan syairnya untuk kepentingan Islam dan membela Rasulullah saw dari celaan musuh-musuh baginda, sehingga baginda bersabda, “Balaslah hinaan mereka, ya Allah dukunglah dia dengan Ruhul Qudus.” Hassan wafat tahun 54 H.
Imam Muslim dalam kitab Fadhail Ashhab al-Nabi, Bab Fadhlu Hassan Ibn Tsabit meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Kritiklah orang-orang Quraisy kerana ia lebih berat bagi mereka daripada lemparan anak panah.”
Nabi saw mengundang Ibnu Rawahah, baginda bersabda, “Kritiklah mereka.” Lalu Ibnu Rawahah melakukan tetapi tidak memuaskan Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah s.a.w meminta Kaab bin Malik, namun Rasul pun belum merasa puas. Maka datanglah Hassan bin Tsabit, Rasulullah pun berkata, “Saatnya bagi kalian mengutus kepada singa yang memukul dengan ekornya ini.” Hassan pun termenung sejenak mencari inspirasi, tak lama kemudian lidahnya bergerak dan dia berkata, “Demi dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku akan mencincang mereka dengan lisanku seperti kulit yang dicincang.”
Rasulullah saw bersabda, “Jangan terburu-buru, Abu Bakar adalah orang Quraisy yang paling mengetahui nasab Quraisy, nasabku berasal dari mereka, biarkan Abu Bakar menjelaskan nasabku kepadamu.” Lalu Hassan datang kepada Abu Bakar, kemudian dia kembali dan berkata, “Ya Rasulullah, dia telah menjelaskan nasabmu kepadaku, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku akan mengeluarkanmu dari mereka seperti sehelai rambut yang dikeluarkan dari adonan.” Aisyah berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda kepada Hassan, “Sesungguhnya Ruhul Qudus selalu mendukungmu selama kamu membela Allah dan rasulNya.” Aisyah berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Hassan mengkritik mereka dan mereka terdiam tanpa mampu membalas.” Hassan berkata,
Kamu menghina Muhammad maka aku membelanya
Dan di sisi Allah-lah balasan dari semua itu
Kamu menghina Muhammad yang baik lagi bertakwa
Seorang utusan Allah yang selalu menepati janji
Sesungguhnya bapakku, ibuku dan kehormatanku
Adalah pelindung bagi kehormatan Muhammad dari kalian
Aku kehilangan anak perempuanku jika kalian tidak melihat
Kuda-kuda kami mengepulkan debu di dataran Kada`
Kuda-kuda itu terbang berlomba dengan tali kekangnya
Dengan tombak haus darah yang terhunus di balik lehernya
Kuda-kuda kami terus berpacu dengan kencang
Membuat para wanita mengibaskan debu dari kerudung mereka
Jika mereka membiarkan maka kami berumrah
Dan itulah kemenangan serta tersingkapnya tabir
Jika tidak maka hadapilah peperangan suatu hari
Di mana Allah akan memuliakan siapa yang Dia kehendaki
Allah berfirman, Aku telah mengutus seorang hamba
Yang berkata benar tanpa ada kesamaran
Allah berfirman, Aku telah mengirim pasukan
Orang-orang Anshar yang terbiasa berperang
Apakah orang yang menghina Rasulullah dari kalian
Dengan orang yang memuji dan menolongnya adalah sama
Jibril Utusan Allah ada di pihak kami
Ruhul Qudus yang tidak memilki tandingan.
# Ruhul Qudus di sini ialah Roh Kudus/Suci (bahasa Inggeris; Holy Spirit; bahasa Ibrani: רוח הקודש; bahasa Arab: الروح القدس), kadangkala dirujuk juga sebagai Holy Ghost, adalah makhluk suci yang telah disebutkan di dalam seluruh Agama Ibrahim yakni Islam, Agama Yahudi dan Kristian.
Dalam Islam, Ruhul Qudus menandakan adalah nama lain untuk merujuk kepada Malaikat Jibril a.s., (yang sudah diketahui sebagai ketua kepada seluruh para Malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada semua Rasul dan Nabi. Ruhul Qudus juga merupakan Malaikat yang menyampaikan Pemberitahuan kepada Maryam (ibu Nabi Isa) dan juga menyampaikan Al-Quran kepada Nabi Muhammad dalam Gua Hira, Makkah.
Al-Quran telah merujuk Malaikat Jibril kepada dua bentuk nama, dengan menggunakan “Roh” sebagai penunjuk ataupun penanda.
Saya rasa setakat itu saja untuk kali ini, yang baik datang dari Allah dan yang buruk datang dari diri saya sendiri atas izin Allah juga.
Assalamualaikum w.b.t.
Senyum selalu moga2 bermanfaat :)